Teknik Closing – Saat akhir penjualan maka para sales biasanya akan mengakhirinya dengan melakukan closing.
Adapun seorang sales perlu melakukan teknik closing terbaiknya supaya bisa lekas menyelesaikan transaksinya secara cepat.
Closing merupakan saat untuk melakukan penutupan penjualan.
Sekilas teknik closing ini akan terlihat mudah untuk dilakukan, namun sebenarnya closing itu gampang-gampang susah.
Pasalnya tak semua customer akan langsung luluh ketika ditawari suatu produk maupun layanan.
Cukup banyak orang-orang yang masih merasa ragu antara jadi membeli atau tidak.
Di situlah arti penting closing sales untuk meyakinkan pembeli akan produknya.
Teknik Closing yang Bisa Dicoba
Secara singkat, teknik closing adalah metode untuk membuat calon pembeli produk benar-benar jadi pembeli produk kita.
Untuk bisa melakukan closing dengan baik maka yang perlu dipersiapkan yakni harus mampu memahami keunggulan produk.
Selain itu harus mampu mengetahui mengapa konsumen harus membeli produk itu.
Jika sudah maka selanjutnya adalah bangunlah kepercayaan kepada pelanggan.
Ada berbagai macam teknik closing yang bisa dilakukan sales, berikut ini rinciannya:
1. Now or never
Closing dengan cara ini memainkan sisi psikologis pembeli agar mereka merasa tergugah untuk lekas-lekas membeli barang.
Adapun beberapa kalimat yang sering dipakai pada cara ini yakni:
- “Belilah barangnya sekarang, maka Anda akan mendapatkan diskon 30 persen”
- “Hanya ada satu yang bersisa, minggu depan harga sudah naik,”
Teknik ini adalah yang paling sering dipakai karena ketika pembeli begitu tertarik dengan barang yang akan mereka beli. Jika mereka sangat ingin maka mereka akan bergegas membeli barang itu.
2. Summary
Cara ini adalah memanfaatkan kebingungan dari pelanggan.
Biasanya pelanggan akan kebingungan untuk menentukan pilihan dari 2 atau 3 barang.
Nah saat itulah sales datang untuk mengarahkan agar mereka bisa condong ke setidaknya salah satu barang. Dengan demikian ketika diyakinkan mereka akan lekas membeli barang itu.
Karena jika tidak segera diyakinkan pada salah satu ada kemungkinan penjual justru akhirnya menunda membeli dan kemudian lupa.
Adapun contoh kalimat saat melakukan closing ini yakni:
- “Ini adalah kamera mirrorless terbaik dengan kualitas 24,2 megapizel. Gransinya resmi 3 tahun. Jika membelinya hari ini akan ada bonus SD card dan lensa”.
3. Asumtif
Cara ini adalah memiliki kepercayaan diri yang besar bahwa pelanggan benar-benar akan membeli produk kita.
Cara ini tidak memiliki kata-kata khusus dalam penerapannya. Hanya saja syaratnya adalah penjual haruslah yakin akan produknya dan dirinya sendiri.
Meski begitu yakni, penjual akan terus memantau pergerakan calon pembeli agar mereka tetap bergerak sesuai keinginan hingga akhirnya benar-benar membeli barang.
4. Take away
Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah closing dengan menghapus barang.
Menghapus barang yang diinginkan customer bisa memperbesar keinginan mereka untuk lebih besar lagi menginginkan barang tersebut.
Bahkan dari penelitian orang biasanya lebih memilih produk yang telah dihapus dari daftar dibandingkan dengan mendapat diskon suatu produk.
Untuk closing dengan cara ini maka Anda bisa menghapus dulu produk dan kemudian memberi alasan ke customer bahwa saat ini tengah ada peninjauan fitur maupun perbaikan produk terlebih dahulu.
5. Eksklusif
Setiap orang pada dasarnya menyukai ketika mereka dispesialkan.
Karena itulah teknik membuat barang berkesan eksklusif ini penting untuk closing.
Caranya adalah tawarkan saja barang ke pelanggan dan mengatakan bahwa stok produk jumlahnya hanya terbatas.
Sehingga nantinya orang-orang akan berlomba untuk membeli barang agar dinilai orang lain special.
6. Soft
Teknik ini terkesan lembut dan tidak to the point.
Nantinya teknik ini akan mengutamakan untuk tahu terlebih dahulu bagaimana keinginan dari pelanggan kita.
Setelah itu pelan-pelan akan diketahui ada masalah apa yang dihadapi oleh pelanggan sehingga selanjutnya bisa melakukan closing dengan baik.
7. Coret harga
Berbeda dengan diskon nantinya dengan cara ini Anda memberikan diskon namun dengan cara menunjukkan coret harga normalny.
Contohnya adalah dengan mengatakan “Dapatkan kamera mirrorless bonus lensa. Jika harga normal Rp 11.999.000 maka menjadi Rp 10.999.000.
Dengan cara ini maka peluang menarik ketertarikan konsumen akan semakin besar.
8. Testimoni
Pelanggan biasanya sebelum membeli barang akan melihat bagaimana testimoni dari barang yang akan dibelinya itu.
Sehingga Anda bisa mengirimkan tangkapan layar testimoni positif orang-orang terkait barang itu.
Cara ini biasanya lebih efektif untuk digunakan.
9. Bandingkan harga dengan kompetitor
Semua pelanggan akan merasa senang ketika mereka mendapatkan harga murah.
Sehingga Anda bisa menggunakan teknik membandingkan harga dengan harga milik pesaing.
Cara ini akan semakin terdukung apalagi ketika produk yang Anda tawarkan memiliki kualitas yang baik.
10. Berikan rasa empati
Closing selanjutnya bisa dicoba dengan memberikan empati.
Kadangkala pembeli akan menceritakan masalah dirinya yang berkaitan alasannya mencari produk.
Nah jika ada kejadian demikian maka sales bisa memberikan empati dengan memberikan cerita yang sama guna menguatkan mereka.
Contohnya adalah dengan mengatakan “Dulu saya juga demikian, merasa insecure dengan jerawat yang tak ilang. Namun usai mencoba produk ini jerawat saya berkurang banyak dan kini saya tak insecure lagi”.
Maka nantinya pelanggan tak akan ragu lagi dan merasa dirinya dimengerti.
***
Demikian pembahasannya, semoga Sobat Parbo terinspirasi dalam memahami dunia bisnis dan berjualan secara mendalam, ya! Jangan lupa, untuk mencari tempat jual plywood Solo dengan kualitas terbaik dan produk terlengkap, Sobat Parbo bisa langsung memesan kepada kami.
Klik saja tombol WhatsApp di sebelah kanan bawah website ini, ya! Customer service kami akan siap membantu segala kebutuhan plywood Sobat!
Tinggalkan Balasan